Artikel

Ratusan Mahasiswa dan Dosen Fakultas Psikologi UMSurabaya Bantu Pemerintah Perkuat Keluarga Sakinah

  • Di Publikasikan Pada: 18 Jul 2023
  • Oleh: Admin
  • 7101

Keluarga yang memiliki ketahanan yang baik adalah harapan dari semua orang.  Sayangnya masih banyak yang belum bisa mewujudkannya.  Hal ini terlihat dari tingkat perceraian yang masih tinggi.  Data dari Pengadilan Tinggi Surabaya menunjukkan pada tahun 2022 tercatat 95.917 perkara perceraian, dan Surabaya menempati urutan terbanyak ke-tiga dengan jumlah perkara perceraian 6.058.  Penanganan masalah ini tentunya memerlukan keterlibatan banyak pihak, termasuk perguruan tinggi. 

Berdasarkan permasalahan tersebut, pada tanggal 17 hingga 25 Juni 2023 Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surabaya menerjunkan 125 orang yang terdiri atas mahasiswa dan dosen untuk melakukan psikoedukasi dengan tema “Membangun Ketahanan Keluarga Menuju Keluarga Sakinah” di enam titik yang berbeda di Surabaya.  Kegiatan yang dilaksanakan bekerjasama dengan  Aisyiyah Cabang Mulyorejo, TK Aisyiyah 28 Surabaya, dan TK Aisyiyah 70 Surabaya ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Milad Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surabaya ke lima belas, yang puncaknya akan dilaksanakan pada bulan September 2023.  

Dekan Fakultas Psikologi Dr. Wiwik J. Prihastiwi, M.Si mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan implementasi dari Kurikulum Merdeka di Perguruan Tinggi, atau yang saat ini dikenal sebagai Kurikulum berbasis Outcome Based Education (OBE).  Dalam kurikulum tersebut mahasiswa dituntut memiliki kemampuan problem solving terhadap permasalahan sosial yang ada di masyarakat.  “Untuk menjadi problem solver yang handal, mahasiswa tidak cukup hanya belajar di dalam kelas dan belajar teori saja, melainkan harus terjun langsung ke masyarakat agar dapat mengetahui realita yang terjadi saat ini, sehingga dapat menentukan cara pemecahan yang sesuai” ungkapnya.

Dalam kegiatan psikoedukasi ini dosen dan mahasiswa melakukan program preventif melalui penyuluhan tentang pentingnya membangun resiliensi keluarga melalui peningkatan keberfungsian keluarga dan pengasuhan yang positif terhadap anak maupun remaja.  Sebanyak lebih dari dua ratus ibu dan orangtua siswa menjadi peserta dalam kegiatan tersebut.  “Kegiatan ini memberikan manfaat bagi kami untuk menjaga keharmonisan dan ketahanan keluarga.  Semoga kegiatan ini akan dilaksanakan secara berkelanjutan”, ungkap salah satu peserta (DIA).