Artikel

Kajian Parenting, "Tips Jadi Orang Tua yang DiIdolakan Anak"

  • Di Publikasikan Pada: 29 Feb 2024
  • Oleh: Admin
  • 943

    Dalam rangka Kajian rutin parenting wali santri Darul Qur’an Al-Mu'aawanah kecamatan Baureno Kabupaten Bojonegoro, bersama segenap Pimpinan Cabang dan Ranting Muhammadiyah dan Aisyiyah Baureno, dengan mengangkat tema “Menjadi Uswatun Hasanah Untuk Anak. Mengajak bukan Menyuruh” dosen Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surabaya, Imtihanatul Ma’isyatuts Tsalitsah, S.Ud, M.Pd hadir ditengah-tengah para bapak dan ibu wali santri di Masjid besar Al-Mu’aawanah pada Ahad pagi 11 Februari 2024.
    Mungkin salah satu hal yang paling rumit ketika menjadi orang tua adalah menjadi teladan bagi anak-anak. Tidak dapat dipungkiri, ketika menjadi orang tua, akan ada sepasang mata yang terus mengawasi kita sepanjang hari. Siapa lagi kalau bukan anak-anak yang mencontoh semua hal yang dilakukan oleh ayah dan ibunya. Dalam hal ini, peran berbagai pihak sangat dibutuhkan. Maka dari itu, para Ustadz dan Ustadzah yang tergabung sebagai pengajar pada lembaga Darul Qur’an Al-Mu’aawanah ini menyajikan tema yang sangat unik dan relevan dikalangan orang tua zaman now. Harapannya tentu saja sebagai pendidik dirumah, orang tua/wali santri bisa belajar banyak terkait isu-isu kontemporer dalam dunia parenting, dan bagaimana menjadi orang tua teladan bagi anak-anak mereka dalam segala aspek kehidupan, seperti berucap, berlaku, berbuat, berperan, berinteraksi baik dengan sesama maupun dalam ibadahnya, bahkan bagaimana berpenampilan.
    Acara kajian bertajuk Parenting ini sebelumnya diawali sambutan dari Ketua umum Pimpinan Ranting Muhammadiyah Gunungsari, yaitu Ustadz H. Mahfudz. Dalam kesempatan tersebut, beliau menyampaikan tentang kegiatan seminar ini kepada para wali santri guna mempererat tali silaturahim antar sesama wali murid maupun dengan para guru.
    
Pentingnya Menjadi Teladan bagi anak-anak
    Acara ini diselenggarakan dengan tujuan menambah pengetahuan orang tua mengenai ilmu dalam mengasuh anak guna mendukung perkembangan mereka. Imtihan mengatakan orang tua perlu menjadi teladan bagi anak-anak mereka agar dapat mendukung pembentukan karakter positif pada diri sang buah hati. "Keteladanan orang tua diperlukan dalam mendidik dan memperkuat karakter anak, karena peran keluarga khususnya orang tua sangat berpengaruh pada proses tumbuh kembang anak,"
    Imtihan menambahkan bahwa orang tua perlu terus menjadi pembelajar dan mengolah kemampuan diri agar bisa menjadi figur atau teladan saat anak pertama kali belajar bersikap dan berperilaku. "Agar bisa menjadi teladan, maka orang tua harus berperilaku baik serta penuh cinta kasih dan sayang yang terwujud dalam sikap dan keseharian mereka. Cinta kasih yang bisa dirasakan anak dan seluruh anggota keluarga, dan hal ini tidak bisa diserahkan secara menyeluruh kepada guru atau pendidik disekolah. Maka peran orang tua sangat penting dan tidak boleh berlepas tangan mengenai pendidikan anak-anak mereka." 
    Imtihan juga mengatakan bahwa keteladanan orang tua lebih bermakna dibandingkan dengan nasihat dalam bentuk kata-kata. "Jangan sampai karena sikap dan perilaku orang tua yang kurang ramah, maka anak kemudian mencari figur atau teladan lain bahkan mencari cinta yang lain di luar rumah yang bisa saja tidak sesuai dengan harapan keluarga," katanya.
    Selain itu, dia juga mengingatkan bahwa kebersamaan dirumah merupakan momentum yang tepat untuk meningkatkan interaksi dan komunikasi antara orang tua dengan anak. "Wujud cinta sederhana yang bisa dirasakan seorang anak adalah kehadiran orang tuanya, karena kehadiran orang tua lebih bermakna bagi seorang anak dibandingkan pemberian materi dan fasilitas yang justru belum tentu mendidik," katanya.
    
Berikut adalah tips yang diberikan oleh Imtihan pada penutupan acara kajian tersebut. Diantaranya adalah :

  1. Bersikaplah optimis dalam hidup.
  2. Perhatikan nada bicara anda.
  3. Ajari anak gaya hidup sehat.
  4. Libatkan diri dalam kehidupan anak.
  5. Jadilah pahlawan dimata anak. Jangan pernah menyerah terhadap tekanan hidup.
  6. Tersenyum dan bersenang-senanglah dari waktu ke waktu sesulit apapun keadaan.
  7. Lakukan kebaikan untuk siapapun terutama saat bersama anak.
  8. Jangan terlalu memaksakan untuk menunjukkan kemampuan anak didepan orang lain.
  9. Tunjukkan kehidupan yang stabil kepada mereka.
  10. Sesekali tunjukkan kepada mereka apa yang anda lakukan untuk berjuang mencari nafkah.
  11. Bersikap jujur.
  12. Ikuti alurnya. Lakukan hal-hal baik didepan anak seperti pelaksanaan ibadah, menutup aurat, sesuai dengan yang anda katakan kepada mereka.