Artikel
Isra’ Mi’raj, SMK Barunawati Surabaya Ngaji bareng Dosen FPsi UMSurabaya
- Di Publikasikan Pada: 12 Feb 2024
- Oleh: Admin
- 585
Peringatan tahunan yang Istimewa. Moment Perayaan Hari Besar Islam di bulan Rajab seperti ini adalah Isra’ Mi’raj, yang diselenggarakan oleh sekolah-sekolah ditanah air, tak terkecuali SMK Barunawati Surabaya. Pada moment besar ini bertempat di Masjid Agung Barunawati pada Rabu, 07 Februari 2024, banyak sekali kegiatan yang dilaksanakan oleh SMK Barunawati Surabaya, diantaranya perlombaan Shalawat antar kelas, gerakan sholat dhuha berjama’ah, sarapan bersama, dan Tabligh Akbar dengan tema “Melalui Sholat Terbentuk Akhlak Mulia”.
Yang tak kalah menarik pada moment ini adalah narasumber pada kajian ini yang didatangkan dari Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surabaya, Imtihanatul Ma’isyatuts Tsalitsah, S.Ud, M.Pd. Pada Tabligh Akbar yang diikuti lebih dari 700 siswa SMK Barunawati Surabaya beserta para Dewan Guru dan seluruh jajarannya, Imtihan, panggilan akrab beliau, memberikan materi tentang Akhlak yang harus terimplementasikan pada diri siapapun yang rajin melaksankan kewajiban Ibadah Shalat. Beberapa point penting yang disampaikan adalah Dampak Sholat dari sudut pandang kesehatan dan psikologis, serta filosofi gerakan Sholat.
Pada saat menjelaskan materi, Imtihan
sengaja menunjuk salah satu siswa untuk maju ke depan mempraktekkan satu
persatu gerakan Sholat yang akan dijelaskan masing-masing dampak positifnya,
dimulai dari gerakan Takbirotul Ihram sampai gerakan Salam. Yang paling menarik
perhatian peserta kajian adalah saat Imtihan menjelaskan tentang bagaimana
dampak seseorang yang sering melakukan gerakan sujud dengan tuma’ninah yang
cukup lama dan tenang. Ia menyebutkan, ternyata sujud dapat membantu melancarkan aliran darah dan oksigen yang mengalir ke otak.
Jika melakukan sujud otomatis posisi jantung akan berada lebih tinggi diatas
otak, dengan demikian darah bisa lebih lancar saat mengalir ke dalam tubuh.
Bahkan karena posisi kepala kita yang berada di bawah jantung dapat mendorong
lebih banyak oksigen yang mengarah ke otak, ini dapat berguna untuk
meningkatkan jutaan fungsi sel saraf dalam otak, sehingga dapat mempengaruhi
kinerja otak yang lebih baik. Maka tidak diragukan lagi, pelajar yang sering
melaksanakan ibadah sholat dengan sujud yang lebih lama akan menjadi lebih
cerdas. Selain itu manfaat bagi psikis diantaranya sujud dapat memberikan
ketenangan batin. Ketenangan batin yang tercipta akan memperkuat mekanisme
coping yang bermanfaat menjaga kestabilan emosi. Sehingga emosi seorang pelajar
Muslim yang rajin melaksanakan sholat, bisa dipastikan akan selalu stabil,
tidak mudah di guncang, tidak cepat marah, sedih apalagi baperan. Sebab kata
Imtihan, menjadi seorang pelajar itu harus berperan, bukan yang baperan. Jadi harus
rajin melaksanakan sholat sebagai kewajiban seorang Muslim, mendapat pahala,
terjauhkan dari ancaman neraka, sekaligus menjadi pemuda yang berperan.
Sehingga terwujudnya masyarakat yang hebat demi membentuk Indonesia emas yang
kuat.
Kemudian Imtihan juga tidak lupa menyampaikan pesan tentang pentingnya
peran kita sebagai Muslim dengan keadaan saudara seiman kita di Gaza,
Palestina. Dari filosofi gerakan salam dalam Sholat, ia mengatakan bahwa dalam
gerakan salam yang menoleh ke kanan dan ke kiri sambil mengucapkan salam dan
do’a kedamaian serta keselamatan, kita disuruh untuk sering dan peka melihat
keadaan sekitar. Jangan sampai ada teman, saudara, tetangga bahkan orang tua
kita yang kelaparan, bersedih dan ditimpa ketakutan tanpa ada kepedulian dan
pertolongan dari sesamanya. Gerakan salam harus terimplementasikan dalam
kehidupan sehari-hari seorang Muslim untuk menebar kebaikan kepada makhluk
sesama ciptaan-Nya. Disini Imtihan menyampaikan pesan moral kepada seluruh
peserta kajian untuk tidak hanya rajin mengikuti perayaan Isra’ Mi’raj namun
juga mengambil peran dalam memperjuangkan Al-Aqsa, dimana tanah ini adalah
tempat peristiwa Isra’ Mi’raj itu terjadi. Peran yang ia gagas adalah, Pertama,
Selalu mendoakan agar Palestina segera merdeka. Kedua, memboikot semua
produk milik Israel beserta pendukung Israel. Ketiga, mengirim bantuan
berupa donasi melalui organisasi terpercaya yang menyalurkan donasi masyarakat
Indonesia ke Palestina. Dan ke empat, untuk terus menyuarakan
kemerdekaan Palestina ke Media Sosial. Diharapkan melalui empat cara ini,
akhlaq berupa tindakan kepekaan sosial yang ditanamkan melalui sholat dapat
tercapai secara maksimal bagi seluruh siswa SMK Barunawati Surabaya.
“Pemuda dan pemudi jagalah shalat, hal ini selaras dengan tema kajian kali ini,
yaitu Melalui
Sholat Terbentuk Akhlak Mulia, karena
kalau Shalat kita baik, Insya Allah
perbuatan dan perilaku kita juga akan menjadi baik, jika perilaku baik itu sudah menjadi
kebiasaan dan membentuk karakter yang baik, maka akan datang juga nasib yang
baik. Begitu
juga sebaliknya jika kita tidak mampu menjaga shalat kita, sama halnya seperti
merobohkan agama, artinya kita bagian dari orang-orang yang mendustkan agama.” Pungkas
Imtihan.